Senin, 01 November 2010

Menguasai Fungsi (bagian. 2)

Saya akan membuat fungsi yang kita sebut dengan PembayaranBunga, yang menghitung kewajiban bulanan anda untuk membayar (samapai anda melunasi semua hutang anda).

Pertama, kita akan membuat sebuah halaman form tempat kita memasukkan jumlah pinjaman yang anda inginkan. Kita akan memasukkan harga mobil mewah anda tadi di form tersebut, dan angka tersebut akan dikirimkan ke form lain sebagai sebuah variabel yang kita beri nama $Pinjaman (masih ingatkan cara mengirimkan variabel antar file, kalau lupa silahkan lihat bagian-bagian awal tutorial dasar PHP ini.

Berikutnya, fungsi kita akan mengambil jumlah pinjaman dalam variabel $Pinjaman tersebut, dan menghitung 10% dari nilai di dalamnya yang harus dibayar peminjam tiap bulan. Hal ini akan kita kerjakan dalam file php yang kita beri nama “proses_pinjaman.php” yang diacu oleh halaman form tempat kita mengisi jumlah pinjaman (hal ini dilakukan dengan menambahkan baris berikut dalam file form html kita
). Berikut ini adalah skrip fungsinya:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.








$suku_bunga = .10;

function HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga) {

$pembayaran_bulanan = ($pinjaman*$suku_bunga);

print "Anda sebaiknya mencicil Rp. $pembayaran_bulanan tiap bulan!";

}

HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga);

?>



Berikut penjelasan tiap baris.
baris 8: mulai php;
baris 10: mengeset variabel $suku_bunga menjadi 10%;
baris 12: membuat fungsi HutangAnda yang memiliki argumen $pinjaman dan $suku_bunga;
baris 14: membuat variabel $pembayaran_bulanan, yang nilainya adalah hasil perkalian antara jumlah pinjaman dan suku bunga;
baris 16: menampilkan ke layar sebuah kalimat yang menggunakan nilai dari variabel $pembayaran bulanan;
baris 20: kerjakan fungsi HutangAnda, yang (karena fungsi sudah didefinisikan sebelumnya) hanya menampilkan kalimat Anda lebih baik membayar [10% dari jumlah pinjaman yang dimasukkan pada halaman form] tiap bulan!

OK, jadi sekarang anda sudah bisa membuat fungsi yang menggunakan argumen kan. Sip, dengan demikian secara kurikulum anda sudah cukup memiliki semua dasar yang diperlukan untuk membuat kode PHP sederhana anda dan untuk mempelajari PHP lebih lanjut. Semoga bermanfaat.

Menguasai Fungsi (bagian 1)

Jika anda sudah cukup sering menggunakan HTML, anda pasti tahu bahwa HTML merupakan bahasa yang memiliki banyak keterbatasan yang rasanya kok dibuat pada jaman batu, sebelum kita semua mengetahui kemampuan Internet yang sesungguhnya.
PHP, di sisi lain sangat fleksibel. PHP tidak hanya memiliki banyak fungsi built ini yang membantu kita dalam mengerjakan banyak hal mulai dari mengurutkan secara alfabet sampai mengirimkan e-mail, menghubungkan database dan lain sebagainya. Di luar fungsi-fungsi built in tersebut, kita masih dapat membuat fungsi kita sendiri sesuai kebutuhan situs kita. Fungsi buatan kita akan dieksekusi oleh PHP sama seperti dia mengeksekusi fungsi built in PHP, hanya saja fungsi tersebut milik anda sendiri. Berikut ini kita akan melihat bersama bagaimana cara membuat fungsi kita sendiri dan merasakan kegunaannya.
Fungsi yang anda buat dapat dibayangkan seperti mesin kecil yang melakukan sesuatu untuk anda. Setelah anda buat, anda dapat memanggil fungsi itu sesuai kebutuhan.
Anda akan melihat kembali struktur kode pertama kita yang hanya berisi perintah “print” sebagai berikut:


print ("apapun yang ingin anda tampilkan di layar");

?>

Fungsi yang anda buat dibangun berdasarkan bentuk yang yang sama, hanya dibuat lebih keren dengan struktur seperti ini:


function FungsiSaya ()

{
      

       perintah-perintah yang membangun fungsi;

}

?>

Jadi, anda memulai sebuah fungsi dengan kata function NamaPilihanAnda (), dengan NamaPilihanAnda() dapat bernama apa saja (tanpa spasi).
Kemudian anda definisikan aturan-aturan fungsi dalam kurung kurawal sesudahnya ({ dan } pada baris 5 dan 9 itu loh).
Mari kita mencoba membuat beberapa fungsi. Fungsi dapat dibuat 2 macam, yang memerlukan argumen dan yang tidak. Sebuah argumen adalah variabel yang datang dari luar fungsi, tetapi diperlukan oleh fungsi untuk bekerja.


Mari kita lihat contoh fungsi yang tidak memerlukan argumen:


function FungsiPertamaku()

{

print "Ini Fungsi Pertamaku!";

}

FungsiPertamaku();

?>

baris 1: mulai PHP;
baris 3: membuat fungsi FungsiPertamaku;
baris 5: mulai definisi fungsi FungsiPertamaku;
baris 7: definisi FungsiPertamaku adalah menampilkan kalimat “Ini Fungsi Pertamaku!” di antara tag-tag dan ;
baris 9: akhir definisi FungsiPertamaku;
baris 11: memanggil fungsi FungsiPertamaku (artinya “lakukan hal-hal yang kita definisikan dalam fungsi”);
baris 13: tutup PHP;

Di manapun dalam halaman web anda tersebut anda tuliskan “FungsiPertamaku();” di antara tag , dia akan menampilkan kalimat pendek yang sudah anda definisikan sebelumnya. Gimana, sudah keliatan kan kegunaannya untuk melakukan pekerjaan berulangkali dengan menghemat tenaga kita dalam menuliskan kode?

OK, sampai di sini dulu yach.

Hula Loops

Saat ini anda seharusnya sudah tahu mengenai operator apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam tanda kurung pada if yaitu operator lohika dan operator perbandingan. Nah, sekarang kita akan mempelajari bagaimana operator-operator tersebut dapat digunakan pada hal-hal lain misalnya membuat looping. Dalam tutorial kali ini kita akan mempelajari penggunaan operator tersebut dalam while. Mari kita mulai….

Loop sangat bermanfaat dan praktis. Dengan loop, program anda dapat melakukan sebuah pekerjaan secara berulang secara otomatis (dan tentu saja menentukan berapa kali sebuah pekerjaan harus dilakukan sebelum berhenti). Loop memiliki instruksi untuk “tetap melakukan beberapa baris kode secara berulang sampai suatu kondisi tertentu terpenuhi”. Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis loop. Nah, dalam tutorial kali ini kita hanya akan membahas mengenai loop yang sangat dasar yaitu menggunakan “while”.

Loop while dapat digambarkan sebagai berikut:

while (sesuatu benar) (baca: saat suatu kondisi adalah benar…)

{

// lakukan sesuatu yang anda tentukan

}

Loop yang menggunakan While ini sering digunakan bersamaan dengan increment dan decrement sebuah variabel integer. Whalah, maksudnya apa tuh? Artinya…..bahwa anda dapat memiliki skrip penambahan (atau pengurangan) sebuah nomor (1,2,3, dst) dari dari bagian sebuah skrip yang dilewati, sampai angka-angka tersebut mencapai suatu nilai maksimum atau minimum yang anda tentukan.

Jadi, jika anda ingin sebuah skrip menampilkan angka 1 sampai dengan 10, anda dapat dapat mengatakan seperti ini:

a. Variabel $AngkaSaya = 1;

b. Tampilkan $AngkaSaya;

c. Tambahkan 1 ke $AngkaSaya;

d. Kembali ke langkah a. dan kerjakan skrip ini lagi dengan nilai $AngkaSaya yang baru;

d. Berhenti saat $AngkaSaya mencapai nilai 11;

Sintaks untuk melakukan increment dan decrement terhadap sebuah variabel adalah sebagai berikut::

$a++;
Tambahkan 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat
$a--;
Kurangi 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat
Setelah mengetahui hal itu, mari kita coba membuat kode yang akan ssecara otomatis menampilkan angka 1 s.d 10:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

$AngkaSaya = 1;

while ($AngkaSaya <= 10)

{

print ("$AngkaSaya");

$AngkaSaya++;

}

?>
baris 1: mulai kode PHP;
baris 3: Isi nilai variabel $AngkaSaya dengan 1;
baris 5: Awali loop "while": Ketika variabel $AngkaSaya kurang dari atau sama dengan 10, kerjakan hal di bawah ini, atau jika tidak keluar dari loop;
baris 9: tampilkan nilai $AngkaSaya saat ini;
baris 11: tambahkan 1 kepada nilai $AngkaSaya;
baris 15: Akhir kode PHP.

(Tentu saja anda dapat juga menampilkan angka 1 s.d 10 dengan melakukan print angka 1 hingga 10, tapi dengan loop ini jauh lebih praktis dan pendek. Coba aj banyangin kalo kita harus nulis program untuk menampilkan angka 1 s.d sejuta, bisa teler tuh)

Untuk membuat loop anda dapat menggunakan operator-operator yang pernah kita pelajari dalam bagian 9 terdahulu, sebagai batasan atau ketentuan kondisi yang harus dipenuhi untuk menghentikan sebuah loop. Gunakanlah secara kreatif untuk memperoleh hasil optimal.

Loop-loop Lain

PHP memiliki jenis-jenis loop yang lain, namun di luar cakupan tutorial ini. Jika anda ingin mempelajari mereka dan bagaimana cara menggunakannya, klik link di bawah ini dan pelajari di PHP.net (tentu saja dalam bahasa Inggris):

OK, untuk masalah per-loop-an ini kita akhiri di sini, semoga bermanfaat.

Operator Perbandingan dan logika

Untuk melengkapi ilmu kita tentang operator percabangan, kita perlu mengetahui di dalam if kita bisa memakai apa saja. Nah, untuk itu kita akan mempelajari tentang operator. Siap ?

Kita sudah melihat bagaimana penggunaan tanda “=” saat kita mengisi variabel dalam skrip yang sudah kita tulis (misalnya $WarnaFavorite=”biru”). Tanda sama dengan tersebut disebut dengan “assignment operator” dan merupakan operator paling sederhana yang sudah kita miliki: $a = b berarti “variabel a diisi dengan nilai b (untuk saat ini)”.

Tetapi anda dapat memperoleh lebih banyak dari PHP dengan apa yang disebut dengan “comparison operator” (operator perbandingan) , “logical operator” (operator logika) dan “arithmetic operator” (operator aritmatika). Berikut adalah operator-operator tersebut diambil dari PHP.net

Operator Perbandingan

Operator ini membuat anda bisa melakukan pembandingan apakah beberapa elemen sama, identik, kurang dari atau lebih besar dari yang lain.

Contoh
Name
Result
$a == $b
Sama dengan
BENAR jika $ a sama dengan $b.
$a === $b
Identik
BENAR jika $a sama dengan $b, dan keduanya memiliki tipe yang sama.
$a != $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a <> $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a !== $b
Tidak identik
BENAR jika $a tidak sama dengan $b, atau tidak memiliki tipe yang sama.
$a < $b
Kurang dari
BENAR jika $a kurang dari $b.
$a > $b
Lebih besar dari
BENAR jika $a lebih besar dari $b.
$a <= $b
Kurang dari atau sama dengan
BENAR jika $a kurang dari atau sama dengan $b.
$a >= $b
Lebih besar dari atau sama dengan
BENAR jika $a lebih besar dari atau sama dengan $b.
Kesalahan yang cukup sering saya lakukan adalah menggunakan operator assignment (“=”) untuk membandingkan, sehingga untuk mambandingkan apakah 2 variabel sama atau tidak dalam sebuah percabangan saya tuliskan:

If ($a = $b)

Yang seharusnya

If ($a == $b)

Operator Logika

Di sini anda dapat membandingkan elemen-elemen menggunakan pembandingan logika and dan or.

Contoh
Nama
Hasil
$a and $b
And
BENAR jika baik $a dan $b keduanya BENAR.
$a or $b
Or
BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR.
$a xor $b
Xor
BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR, tetapi tidak keduanya.
! $a
Not
BENAR jika $a tidak BENAR.
$a && $b
And
BENAR jika baik $a dan $b keduanya BENAR.
$a || $b
Or
BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR.
Operator Aritmatika

Persis seperti namanya, operator ini melakukan matematika dasar (artinya, kalau anda menginginkan operasi matematika lainnya misalnya integral atau differensial ya harus bikin sendiri, lagian siapa yang mau pake ya?)

Contoh
Nama
Hasil
$a + $b
Penjumlahan
Jumlah $a dan $b.
$a - $b
Pengurangan
Selisih $a dan $b.
$a * $b
Perkalian
Perkalian $a dan $b.
$a / $b
Pembagian
Pembagian $a dan $b.
$a % $b
Modulus
Sisa $a dibagi $b.




OK, sampai di sini dulu untuk urusan operator ini.

Operator If, Else dan Elsif

Kemampuan sebuah program dalam mengambil keputusan inilah yang diperlukan dalam membuat sebuah web site yang dinamis dan pandai, yaitu membuat sebuah program yang dapat mengambil keputusan berdasarkan bermaca-macam input dari user, kondisi user (misalnya browser apa yang dipakai seorang pengunjung ?), maupun informasi yang anda tentukan sendiri. Contohnya bisa saja seperti ini:


 
  • Setelah seorang pengunjung memasukkan sebuah alamat email, mengecek apakah formatnya benar (mis.: siapa@dimana.com) dan jika tidak segera menampilkan sebuah halaman yang mengatakan “Maaf, mbok kalo memasukkan alamat email itu yang betul to”
  • Mengetahui apakah seorang pelanggan telah memasukkan login dan password yang tepat.
  • Dan masih banyak lagi, pokoknya kemungkinannya tidak terbatas lah.

Siap? Ayo kita mulai!

If
Cara untuk membuat halaman anda menjadi “pandai” adalah dengan menggunakan perintah If, Else dan Elseif yang disertai operator-operator logika dan perbandingan. Yang paling penting adalah perintah if, yang memungkinkan anda bisa membuat kode seperti ini:

Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;
Jika kondisi tersebut salah, maka abaikan saja;

Sintaks untuk pernyataan di atas adalah sebagai berikut:

if (kondisi) {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini
}

Berikut adalah contoh yang lebih riil. Pertama kita akan mengeset variabel $WarnaKesukaan dengan biru (baris 3). Kemudian kita akan mengatakan ”Jika WarnaKesukaan adalah biru, maka tampilkan ’Saya juga suka warna biru lho!’”


$WarnaKesukaan = "biru";

if ($WarnaKesukaan == "biru") {
print ("Saya juga suka warna biru lho!");
}
?>

Else
Else merupakan bagian dari perintah if, untuk mengatakan hal sebagai berikut:
Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;
atau, jika kondisi pertama tidak benar, maka kerjakan hal yang lain ini.

Contoh:

if (kondisi) {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini
} else {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi salah di sini
}

Berikut contoh riil kelanjutan dari yang tadi:

$WarnaKesukaan = "kuning";

if ($WarnaKesukaan == "biru") {
print ("Saya juga suka warna biru lho!");
} else {
print ("Anda tidak suka biru?! Dasar!");
}
?>

Apa yang anda lihat di atas adalah format umum dalam menulis pernyataan tersebut. Kuncinya adalah untuk melihat di mana tuh letak kurung keriting eh kurawal sehingga anda tidak bingung misalnya perintah mana yang merupakan bagian kode tertentu. Dalam kode di atas, pasangan { dan } pertama adalah milik ”if”, sedangkan { dan } kedua milik ”else”.

Array Asosiatif

Cara membuatnya adalah menggunakan fungsi array. Dalam fungsi array, kita bisa mengeset sepasang atribut sebagai nama elemen dan nilai elemen itu sendiri menggunakan gabungan “=” dan “>”, misalnya: nama_elemen=>”nilai”. Contoh riilnya adalah sebagai berikut:
$pacarku = array (
nama=>"Juwita",
Sifat=>"Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung",
rambut=>"panjang terurai",
umur=>17
);
Di sini, kita membuat array bernama pacarku, dengan nama elemen “nama”,”Sifat”,”rambut” dan “umur”; dan kita mengisi masing-masing nama elemen tersebut dengan nilai (nama diisi dengan “Juwita”, Sifat”Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung”, dan seterusnya).
Setelah array kita buat, kita dapat mengambil bagian manapun dari array tersebut dengan menggunakan “nama elemen” yang sudah kita alokasikan, contoh:
print $pacarku[nama];
akan memberikan kita nilai Juwita. Kita dapat juga mengeset setiap nama elemen secara sendiri-sendiri, misalnya:
$pacarku[nama] = "Juwita";$pacarku[Sifat] = " Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung ";$pacarku[rambut] = "panjang terurai";$pacarku[umur] = 17;
Sebelum topik array ini berakhir, mari kita buat sedikit lebih rumit. Kita akan menggunakan kekuatan array yang sebenarnya dengan membuat array multi dimensi (kali kayak dimensi ruang dan waktunya Einstein ya?). Sebuah array multi dimensi adalah array (misalnya pacar-pacar kita) yang terbuat dari array yang lain (yaitu array-array setiap pacar kita, berisi nama, sifat dan umurnya).
Kita membuat array multi dimensi dengan membuat sebuah array:


$hewan = array
(
);
...dan kemudian kita isi array tersebut dengan array-array hewan di rumah kita yang sudah kita definisikan nama elemennya seperti ini:




$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);
Untuk menggunakannya, kita dapat mengambil setiap bagian informasi dari array kita tersebut dengan menyebut nama array ($pacar), nomor dari sub-array yang kita inginkan (Rosa adalah [0], Ruby dengan [1], dst) dan kemudian menyebut nama elemen untuk atribut yang kita inginkan (nama, sifat dan umur). Ngomong-omong, kalau melihat daftar pacarnya, pasti dia orang yang hobi berpetualang, dari yang daun muda sampai yang tua disamber semua. Payah.
Untuk mengetahui umur Nety, kita akan menuliskan seperti ini:
print $pacarku[3][umur];
Berikut ini adalah keseluruhan kode yang sudah kita buat tadi. Semua kita buat dalam satu halaman, namun perlu diingat bahwa anda dapat mengeset array di suatu tempat (katakanlah dalam kode atau fields di form yang berada di halaman lain atau dalam database) dan mengambil informasi yang ada di dalamnya dari tempat lain. Di dini kita akan meletakkan semua dalam satu halaman agar anda dapat melihat semuanya sekaligus.
<html>
<head>
<title>Array Pacar</title>
</head>
<body>


<?php


$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);

print $pacarku[2]["sifat"];print ("<br>");print $pacarku[3]["umur"];


?>




</body></html>
akan menampilkan :
Rajin Menabung
15
Apa yang sudah kita lakukan adalah membuat array yang mengandung sub array untuk setiap pacar kita yang berisi informasi detil tentang mereka; kemudian menampilkan sebuah kalimat yang menggunakan sifat dan umur dari 2 pacar kita yang terakhir.
Sudah…sudah masalah array kita sudahi sampai di sini dulu yach. Kalau masih bingung kontak aja prothelord di prothelord@yahoo.co.id. Silahkan latihan dulu dan kembali lagi jika sudah lihai, OK?
Dalam bagian 8 kita akan membahas masalah operator. Ini merupakan topik yang penting karena merupakan inti sebuah program di mana kita bisa membuat percabangan yang membuat program kita bisa “berpikir dan mengambil keputusan” berdasarkan suatu input.

Array

Mempelajari array sangat penting dalam pembuatan program karena sangat menambah tingkat fleksibilitas sebuah variabel, itulah sebabnya, saya menyebutnya senjata tambahan dalam menggunakan variabel (yang sudah anda kuasai dalam bagian sebalumnya, kan?). Contoh yang dapat anda lakukan dengan array adalah melakukan transpose data ke bentuk yang kita inginkan, memanipulasi data dari database, dll. Tertarik ? Silahkan baca lebih lanjut….

Jika saya ingin membuat sebuah daftar yang berisi nama semua binatang yang ada di rumah saya, saya dapat memasukkan masing-masing ke dalam sebuah variabel yang terpisah. Misalnya, saya punya 2 ekor jerapah bernama Diana dan Bejo, serta seekor cicak yang bernama Sawiyah (sayang dia sudah mati dimakan kucing). Kita akan mencoba mengisikannya masing-masing ke dalam sebuah variabel:
$jerapah1 = "Diana";
$Jerapah2 = "Bejo";
$cicak = "Sawiyah”;
Dengan array, kita dapat menyimpan semua isi variabel tersebut ke dalam sebuah variabel misalnya kita beri nama $hewan. Setiap elemen variebal akan memiliki “penanda” sendiri (dapat berupa angka atau huruf) yang digunakan untuk mengakses bagian array tertentu.
Saya akan coba jelaskan konsep “penanda” dengan cara lain: Jika kita menyimpan 3 buah variabel yang berbeda ke dalam sebuah variabel (seperti menyimpan Diana, Bejo dan Sawiyah ke dalam $hewan), kita memerlukan suatu cara untuk mengambil kembali bagian tertentu (misalnya Diana saja) untuk kita gunakan selanjutnya. Sebuah array secara otomatis akan menomori setiap elemen yang membentuka array tersebut, sehingga penandanya dapata berupa elemen 1, elemen 2 dan elemen 3. Atau, sebagaimana yang akan kita lihat nanti, kita dapat menamai setiap bagian array menggunakan teks.  Dalam kasus kita kali ini, kita bisa saja menandai masing-masing elemen $hewan dengan penanda “jerapah pendak”, jerapah tinggi” dan “cicak” untuk kemudian menggunakan penanda tersebut untuk mengenali setiap anggota array.
Baiklah, kita coba saja membuat array sederhana dan kemudian menggunakannya. Cara paling mudah untuk mebuat array adalah menggunakan fungsi array(), yang akan mengisi array kita dengan variabel yang kita inginkan. Contoh :
$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Sawiyah" );
Perintah ini akan menyimpan semua nama hewan kesayangan kita itu ke dalam sebuah variabel ($hewan), dan otomatis mengalokasikan sebuah nomor “penanda”  ke setiap elemen array secara berurutan dimulai dari 0 (mohon diingat, mulai dari 0, agar tidak bingung saat menggunakan array untuk memanipulasi variabel kita nantinya). Dengan demikian, Diana adalah elemen [0], Bejo [1] dan Sawiyah [2]. Kita memberikan nama array sesuai keinginan kita ($hewan).
Anda sekarang sudah bisa mangambil bagian array yang kita inginkan dengan mengacu pada nama bariabel diikuti dengan nomor elemen dalam tanda kurung siku ($hewan[0] akan berisi Diana). Sekarang kita coba melihat array kita beraksi:
<?php 
print "$hewan[2]"; 
?> 
Kode ini cuma akan menampilkan isi dari elemen ketiga dalam variabel $hewan yaitu Sawiyah (sekali lagi ingat, bahwa nomor array dimulai dengan angka 0, sehingga elemen ketiga adalah $hewan[2], OK?.)
Cara lain untuk membuat array atau bahkan menambah anggota array adalah dengan menambah array secara terpisah:
$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah”; 
Cara ini akan memberikan hasil yang sama dengan saat kita menggunakan fungsi array(). Dengan cara ini kita juga bisa manambahakan nama kucing tetangga ke dalam array kita ini, misalnya namanya Belang dengan cara yang sama:
$hewan[] = "Belang";
Anda tidak perlu khawatir, PHP sudah lulus SD. Dia sudah bisa menghitung jumlah elemen yang ada sehingga dapat memberikan penanda elemen yang pas untuk isi variabel kita yang baru.
Artinya, si Belang akan secara otomatis mendapat nomor elemen [3].
Untuk mengingatkan lagi tentang konsep array ini, kita ingat kembali bahwa kita dapat mengisi array dengan nama hewan peliharaan kita (dan tetangga kita) dengan dua cara, yaitu:
$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah";
$hewan[] = "Belang"; 
atau dengan cara:
$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Swaiyah", "Belang" );
Keduanya akan diindeks oleh komputer dengan nilai sebagai berikut
$hewan[0] = "Diana";
$hewan[1] = "Bejo";
$hewan[2] = "Sawiyah";
$hewan[3] = "Belang"; 
Dan dalam kedua kasus tersebut, kita dapat mengambil elemen manapun dalam array kita dengan menambahkan nomor penandanya.... Misalnya:
<?php
print "$hewan[3]";
?>
... akan menampilkan apa?
Ya..... akan menampilkan Belang ke browser kita.
Array dapat dibuat untuk mengerjakan berbagai macam hal, misalnya mengurutkan berdasarkan abjad, menampilkan dalam berbagai kategori yang berbeda, dan masih banyak lagi.

PHP dan HTML

Dalam contoh-contoh kita sampai saat ini, kita sudah berhasil mengisi variabel dan menggunakannya dalam satu kode yang sama. Kayaknya hal ini agak kurang bermanfaat ya? Emang sih. Lha gimana nggak, daripada repot-repot masukin nilai yang kita inginkan, dilanjutkan dengan menampilkan apa yang kita inginkan melalui variabel kita tadi, kan mendingan langsung aja tuh nampilin apa yang kita iningkan tanpa menggunakan variabel, lebih singkat, cepat dan mudah. Jadi, gimana dong? Tenang ..... di tutorial inilah anda akan melihat kekuatan variabel yang sesungguhnya.
Nah, sekarang ayo kita coba sesuatu yang lebih menarik, dan bisa menunjukkan kegunaan variabel kita tercinta dalam sebuah program.
Baiklah, tanpa membuang waktu lagi, sekarang saatnya untuk membuat sebuah halaman web yang akan kita gunakan untuk menginput nama kita dan nama orang yang kita sukai dan kemudian menampilkannya secara bersamaan di halaman lain. Apa …… halaman lain? Ya, di halaman lain, ini yang membedakan dengan kode-kode kita sebelumnya, untuk itulah, mohon konsentrasi di bagian ini, karena ini sangat penting bagi perkembangan PHP anda di masa datang. Pahami betul bagaimana cara kita mengirimkan variabel kita dari satu halaman ke halaman yang lain yach…
Sebelum membuatnya, bayangkan kembali skenario ini. Anda membuat sebuah halaman website di mana pengunjung bisa mengisi nama mereka dan nama kekasih mereka dalam sebuah form dan kemudian menampilkan kembali nama-nama tersebut di halaman web lainnya.
Untuk melakukan hal itu, kita perlu membuat 2 buah file PHP. File pertama adalah sebuah form HTML untuk mengumpulkan input dari user, mengisikan input tersebut ke dalam variabel dan kemudian mengirimkannya ke file kedua yang bertugas menampilkan kembali isi variabel tersebut ditambah dengan beberapa hal sederhana lainnya. Maaf kalau cara penyampaiannya payah ya, tapi saya berharap paling enggak bisa tetap fun deh buat Prothelors dalam mempelajari PHP.
Pertama-tama, kita buat dulu halaman formnya, halaman ini adalah halaman HTML biasa dengan FORM di dalamnya. Sesudah ini kita akan buat sebuah halaman lain (PHP) untuk memproses apa yang diinputkan dari halaman HTML kita ini. Kita namai dengan form_saya.html

  1. <html>
  2. <head>
  3. <title>Form Saya</title>
  4. </head>
  5. <body>

  6. <form action="hasil_form_saya.php" method=post>

  7. Nama saya adalah: 
  8. <br> <input type="text" name="NamaAnda">

  9. <p> Nama orang yang saya sukai:  
  10. <br> <input type="text" name="NamaDia">
  11. <p>

  12. <input type="submit" name="submit" value="Cocokkan!">
  13. </form>

  14. </body>
  15. </html> 
Ini adalah sebuah form HTML biasa tapi mengandung beberapa hal penting yang perlu Prothelors semua pahami. Bagian-bagian pentingnya adalah:
Baris 7: HTML membaca action="hasil_form_saya.php" yang menunjukkan pada browser file PHP mana yang akan memproses hasil form kita. Implikasinya, beberapa saat lagi anda harus membuat sebuah file yang bernama hasil_form_saya.php yang merupakan mesin kecil yang bertugas untuk menampilkan hasil input di form kita. (Jangan khawatir, kita akan membahas method=post belakangan)
Baris 10: input type="text" menentukan jenis elemen form apa yang kita inginkan,dalam kasus kita ini adalah sebuah inputan teks atau text box (kita juga bisa mendefinisikannya sebagai radio button, check box, dll); name="NamaAnda" artinya adalah bahwa apapun yang kita ketikkan ke dalam text box kita tadi akan mengisi sebuah variabel yang bernama “NamaAnda”. Inilah yang menghubungkan antara form dan variabel – setiap field dalam sebuah form dapat digunakan untuk mengisi variabel untuk kemudian kita gunakan sesuka kita (asik ya?).
Baris 13: di baris ini, kita memiliki sebuah teks input yang akan kita gunakan untuk mengisi variabel lain yang kita beri nama “NamaDia” yang merupakan nama orang yang kita sukai.
Baris 16, 17: Kode ini membuat sebuah tombol submit dengan tulisan “Cocokkan!” (maksudnya adalah coba cocokkan nama anda dengan nama orang yang anda sukai).
Dan berakhirlah form kita.
Nah, tugas form kita itu adalah mengumpulkan informasi nama anda dan nama orang yang anda sukai (tentu saja saat praktek, anda harus memasukkan nama-nama tersebut ke dalam form) dan mengisikannya ke dalam variabel masing-masing. Setelah itu ngapain ya? Berikutnya tentu saja adalah membawa dan menampilkan variabel yang sudah terisi dengan nama-nama tersebut dalam bentuk yang berbeda di …… ya, di halaman lain.
Masih inget kan, bahwa pada baris 7 kode HTML di atas, kita memberitahu form kita agar menuju atau mengeksekusi file hasil_form_saya.php begitu kita klik tombol submit (yang bertuliskan Cocokkan! itu). Berikut ini kira-kira isi file hasil_form_saya.php:
<html>
<head>
<title>Sayang Sekali!</title>
</head><body bgcolor="#FFFFFF" text="#000000">
<p>Kayaknya <?php print $NamaAnda; ?>
<p>gak bakalan bisa jadian sama
<b> <?php print $NamaDia; ?> deh!?! </b>
<p>Cobalah berusaha lebih keras ya…siapa tahu ada kesempatan.
</body>
</html>
Gimana, udah ngerti ya bagaimana caranya form kita mengirimkan sebuah variabel dari form kita itu ke sebuah file PHP?
Cat: FIle hasil_form_saya.php di atas hanya bisa berjalan jika setting register global php server kamu on. Kalau kebetulan settingnya off, maka kamu harus tambah baris setelah seperti ini:

<?
$NamaAnda=$_POST['NamaAnda'];
$NamaDia=$_POST['NamaDia'];
?>
Perhatikan bahwa pada file hasil_form_saya.php kita sebuah variabel dipanggil dengan menambahkan tanda $ ($NamaAnda) di depan variabel yang kita definisikan pada file HTML form_saya.html sebelumnya (NamaAnda).

Get vs Post

Kita sudah menggunakan metode "Post" untuk mengirimkan data form dengan cara yang berbeda menggunakan metode lain yaitu “Get”. Ingat, ini merupakan bagian dari form kita di mana tertulis <form action="hasil_form_saya.php" method=post>. 

Variabel yang Fleksibel

Seperti yang sudah pernah saya sebutkan di bagian pertama, bahwa salah satu kemudahan menggunakan PHP adalah variabelnya itu lho! Sangat flexibel. Bagi yang sudah pernah belajar bahasa pemrograman sebelumnya, tentu tahu bahwa kita harus mendeklarasikan variabel yang akan kita gunakan dalam program kita di awal . Deklarasi meliputi nama variabel, jenisnya, panjangnya, global atau lokal, dll yang bikin pusiiiing. Nah kalau di PHP, kita tidak perlu mendeklarasikan variabel kita di awal program, perlu variabel, tinggal pakai. Gitu. Nah dalam bagian ini kita akan mempelajari mengapa kita perlu variabel, dan bagaimana cara menggunakannya di PHP. Percaya deh, gampang banget.

Baiklah, jika anda perhatikan, sampai saat ini, apa yang sudah kita lakukan hanyalah membuat PHP mencetak teks baik hasil output fungsi (akan kita bahas lebih detil nanti) serta menggunakan perintah echo dan print. Nah, apakah itu sudah cukup menjadikan kita sebagai programmer? Walah, ya belum. Untuk itu, mari sekarang kita masuk lebih dalam lagi dengan mencoba mengenal variabel.Variabel ini merupakan salah satu materi penting yang wajib anda pelajari dalam PHP, jadi.... perhatikan baik-baik ya.

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Untuk mudahnya, coba bayangkan sebuah variabel sebagai sebuah wadah. Nah, berbeda dengan wadah yang biasa kita gunakan, variabel ini akan digunakan untuk menampung satu atau beberapa nilai (bagi yang udah jago, skip aja nih paragraf). Dengan kata lain, variabel ini adalah tempat yang digunakan oleh PHP untuk menyimpan informasi dan meneruskannya ke berbagai tempat. Variabel ini bisa diteruskan ke dokumen lain, fungsi dan sebagainya.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, saya coba gunakan pendekatan yang mudah-mudahan lebih baik. Anda yang pernah belajar matematika tentu pernah mengingat variabel dalam persamaan kan? Anda tentu masih bisa mengingat persamaan sederhana ini  “ x+3=7”. x adalah variabel, dan dengan sangat mudah, Anda  bisa mengetahui bahwa isi variabel x adalah nilai 4. Nah...variabel dalam PHP kira-kira berfungsi seperti itu, menampung sebuah nilai, dengan sedikit penambahan kemampuan yaitu variabel dalam PHP dapat kita gunakan lagi dalam file atau fungsi lain. Jangan khawatir, anda akan merasa lebih jelas setelah mempelajari contoh yang akan saya sampaikan di bawah nanti.
Alasan mengapa variabel begitu penting dalam PHP adalah karena pada saat Anda membuat halaman web dinamis (halaman yang dapat merespon input dari user) maka anda akan bergantung pada data yang dikirimkan antara halaman web. Pada saat itulah Anda harus menggunakan variabel. Variabel merupakan mekanisme utama dalam pengiriman data seperti ini.
Kayaknya sih, cara paling mudah untuk menerangkan cara kerja variabel dalam PHP adalah dengan menunjukkan aksi mereka dalam contoh ya? Namun sebelum itu, perlu diingat ada 3 hal yang dapat anda lakukan dengan variabel:Menyimpan nilai dengan memberi nilai pada mereka. Kadang disebut juga dengan istilah inisialisasi variabel;Mengubah nilai dalam variabel, tentu saja jika sudah di isi sebelumnya;Mengakses variabel (artinya anda bisa membaca nilai dari variabel itu dan melakukan hal yang diperlukan terhadap mereka)Nah, setelah anda mengetahui tentang apa saja yang bisa anda lakukan dengan variabel, mari kita pelajari lebih dalam dengan menggunakan contoh.
Pertama, anda perlu mengetahui bahwa variabel dalam PHP dimulai dengan tanda dolar (“$”). Dalam kode di bawah ini , kita akan mengisi variabel, menggunakannya, kemudian mengupdate isinya untuk kemudian digunakan lagi. Nilai yang ada dalam variabel dapat diubah kapanpun kita mau.
Mari kita perhatikan script pendek berikut ini. Jangan khawatir, Saya akan coba jelaskan secara detil apa yang terjadi pada masing-masing baris.
1. <?php
2. $isi_variabel = "Ini isi awal variabel!";
3. print ("Menampilkan isi variabel awal : $isi_variabel");
4. print ("<p>");
5. $isi_variabel = "Ini isi Variabel setelah diupdate!";
6. print ("Isi variabel setelah diupdate : $isi_variabel");
7. ?>
Hasil dari kode tersebut adalah sebagai berikut:
Menampilkan isi variabel awal : Ini isi awal variabel!
Isi variabel setelah diupdate : Ini isi Variabel setelah diupdate!
Penjelasan kode tersebut adalah sebagai berikut. Pada baris kedua, saya memutuskan untuk membuat variabel yang bernama “isi_variabel”. Ingat, semua variabel dimulai dengan tanda dolar, sehingga variabel saya tadi ditulis menjadi “$isi_variabel”. Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai apa yang dikerjakan masing-masing baris.
Baris 1 memberitahu browser bahwa : “Kode PHP mulai di sini”.
Baris 2 buat variabel $isi_variabel sekaligus mengisinya dengan nilai awal berupa kalimat “Ini isi awal variabel!”.
Baris 3 tampilkan kalimat pengantar untuk variabel $isi_variabel dan sekaligus menampilkan nilai dari $isi_variabel
Baris 4 membuat tag <p> dalam HTML untuk membuat paragraf baru.
Baris 5 Mengupdate isi variabel $isi_variabel dan mengisinya dengan kalimat “Ini isi Variabel setelah diupdate!”.
Baris 6 tampilkan kalimat pengantara kedua dan nilai untuk isi variabel $isi_variabel yang baru.
Baris 7 ngasih tahu si Browser bahwa kode PHP sudah berakhir.
Anda sudah melihat bahwa variabel $isi_variabel digunakan sebagai semacam wadah yang dapat menampung nilai yang bermacam-macam (Kita juga bisa mengisi berbagai jenis variabel ke dalam variabel yang sama, misalnya setelah kita isi dengan variabel numeric, langsung bisa kita update isinya menjadi varaibel karakter. Hal ini umumnya tidak bisa dilakukan bahasa pemrograman lain). Kita baru saja mengisi variabel dan memanggil isinya dalam sebuah skrip yang sama, namun kekuatan PHP yang masih tersembunyi adalah bahwa kita dapat mengisi variabel kita di suatu halaman web, misalnya sebuah form isian yang harus diisi pelanggan kita dan kemudian menggunakan variabel tersebut kemudian di halaman web lain.
Sintaks untuk mengeset variabel adalah dengan:
  • Mendefinisikannya dengan tanda = ($isi_variabel=”Ini isi awal variabel!”); 
  • Menggunakan tanda kutip jika megisinya dengan string atau huruf ("Ini isi awal variabel!”; angka tidak memerlukan tanda kutip); 
  • Akhiri setiap baris dengan titik koma. 
Kemudian anda dapat memanggilnya denagn mengacu pada nama variabel ($isi_variabel pada baris 3 dan 6 – perhatikan bahwa saat memanggil variabel kita tidak menggunakan tanda kutip).

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Penamaan Variabel

Anda dapat menamai sebuah variabel dengan nama apapun selama mengikuti aturan berikut ini:
  • Dimulai dengan huruf;
  • Terdiri dari huruf, angka dan karakter garis bawah (karakter _ seperti dalam $isi_variabel");
  • Bukan merupakan kata kunci PHP (misalnya print). 
Hati-hati: nama variabel adalah case sensitif (sehingga variabel $prothelon akan berbeda dengan $PROthelon. Sebagai tips, anda sebaiknya membuat nama variabel yang memiliki arti tertentu sehingga anda lebih mudah memahaminya seandainya beberapa tahun kemudian terpaksa harus membaca kode tersebut.
Dalam contoh-contoh kita tadi, kita mengisi variabel dengan teks alias string. Variabel juga dapat menampung nilai berupa angka dan lainnya (obyek, array, booleans).
Catatan akhir: Satu hal yang biasanya menjadi pertanyaan adalah penggunaan tanda kutip. Kita bisa menggunakan tanda kutip tunggal maupun ganda untuk mengisi teks, misalnya:
print ("Saya berada di situs Prothelon!");
Baris ini akan mencetak teks Saya berasa di situs Prothelon.
Jika anda ingin agar tanda kutip yang kita sayangi itu ikut tampil, anda harus menambahkan karakter “\” di depannya yang memberitahukan PHP bahwa tanda kutip sesudahnya bukan merupakan bagian dari kode, melainkan bagian dari kalimat. Cara ini dikenal dengan istilah escape characters, Dengan demikian, jika anda ingin menampilkan tulisan “Saya berada di situs Prothelon!” (lengkap dengan tanda kutipnya juga), kode anda akan seperti ini:
print (" \"Saya berada di situs Prothelon!\"" );
Gitu.

Baiklah, cukup sampai di sini dulu yach. Sampai ketemu di bagian selanjutnya.

Contoh Script PHP Sederhana

OK deh, sekarang kita coba menulis kode pertama kita. Tolong salin kode berikut ke sebuah file (pakai notepad aja bisa), dan tuliskan apa yang ingin anda tampilkan pada browser di antara tanda kutip.

"Echo" dalam kode dibawah ini artinya tampilkan pada layar web browser saat anda membuka file tersebut:
<?php
echo ("Anda berada di situs Prothelon");
?>

Simpan file tersebut dengan nama apa saja tanpa spasi dan diakhiri dengan .php (perhatian para pengguna notepad:saat menulis nama file apitlah dengan tanda kutip), dan jika anda sudah menginstal server di komputer anda sendiri, anda harus menyimpannya di directory khusus tempat root web server anda (jika anda menggunakan phptriad lokasinya adalah c:\apache\htdocs).
Langkah berikutnya adalah membuka file pertama anda di browser. Ketik http://localhost/namafile.php untuk melihat hasil karya besar anda, dan ya, anda seharusnya melihat tulisan "Anda berada di situs Prothelon" (jangan gunakan file -> open, dan jangan lupa menyalakan server web anda. Untuk phptriad klik phptriad ->start apache). 
Jika anda mencoba kode di server web di internet, FTP file anda ke root server web anda.
Ayo, sekarang coba dulu dan buat kode pertama anda bekerja. Kalau sudah berhasil, kembali lagi ke sini dan kita akan bermain-main lagi. (kalau belum berhasil, kontak kami saja).

Perhatikan Error
Asyik kan? Pasti ..... kalau sukses, kalau tidak bete nih pasti. Apalagi ketemu error di skrip. Anda sangat mungkin akan mendapat error mirip seperti ini (habis, sering sih....dapat error model gini.):

Parse error: parse error in http://localhost/namafile.php on line 12
Pesan error ini sangat bermanfaat dan anda akan banyak bertemu dengan pesan tersebut, pesan error tuh mirip sama orang yang gak suka sama kita, hobinya ngritik terus, tapi kalau kritik itu kita manfaatkan untuk perbaikan, kita bisa mendapat manfaat. Sukurin tuh, orang yang ngritik kita, niat mencela, malah kia manfaatin. Anda akan memperoleh pesan seperti itu untuk tiap baris kode kita yang salah. Untuk kebutuhan kita, sebetulnya yg perlu kita ketahui adalah bahwa ada yg salah pada kode kita di baris 12. Langkah berikutnya tentu saja mengecek kode kita. Saat inilah mulai terasa repotnya pakai notepad. Harus ngitung baris. Makanya coba pakai editor lain, saya sendiri menyukai crimson editor. Untuk kebutuhan kita, kita hanya perlu tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan kode kita di baris 12, jadi mari segera kita lihat baris tsb, dan siapa tahu bisa mengetahui penyebabnya.  Saya selalu mulai dengan melihat apakah sintaks dasar saya sudah benar, misalnya apakah saya sudah menuliskan ; di akhir baris, tag penutup, tanda kurung ?


Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Terusin yah ...
Mari kita meneruskan kode kita dengan menambahkan beberapa bagian yang penting ke halaman terakhir kita tadi.
Dalam kode yang sudah anda tulis, tolong tuliskan beberapa baris lagi. kalau anda perhatikan, anda dapat menggabungkan lebih dari satu fungsi PHP dalam sebuah tag PHP. Ingat, gunakan komentar sesering mungkin. Komentar dalam kode bisa anda gunakan untuk menjelaskan apa yang dilakukan setiap bagian sebagai referensi nantinya saat membaca ulang kode script kita lagi.
Berikut scriptnya, dan saya akan menggunakan print sebagai alternatif dari perintah echo pada contoh sebelumnya. Keduanya berfungsi untuk menampilkan sesuatu ke layar browser anda.
Teks ini (atau HTML apapun yang ingin anda tampilkan) akan muncul persis sebelum kode-kode PHP.
<html>
<body>
<p><p>
<?php
// contoh pertama yang kita gunakan, phpversion ini adalah
// sebuah fungsi yang akan menampilkan versi PHP yang anda gunakan
phpversion();
// berikutnya, kita coba menampilkan kode HTML
// ke browser untuk membentuk 
// layout halaman yang kita tampilkan.
// Dalam kasus contoh kali ini, kita akan menggunakan tag <p>,
// tag <p> dapat diletakkan
// dalam baris print yang sama seperti saat kita menuliskan
// teks "Anda berada di situs prothelon.com"
// di antara teks phpversion dan
// hal-hal lain di baris sesudahnya.
print ("<p>"); /* tag <p> digunakan untuk membuat paragraf baru*/
print ("Anda berada di situs prothelon.com");
print ("<p>");
/* fungsi "phpinfo" berikut ini akan menampilkan sebuah halaman
yang panjang yang memberikan kita informasi mengenai konfigurasi
versi PHP yang kita gunakan. Ini akan sangat berguna saat kita
melakukan troubleshooting nantinya */
phpinfo();
?>
</body>
</html>



CATATAN: fungsi phpinfo akan menghasilkan informasi yang sangat panjang mengenai versi dan status server PHP anda. Jangan khawatir, karena untuk saat ini Anda tidak perlu memahami semua artinya, saya hanya ingin menunjukkan pada anda bahwa ada fungsi tersebut. Suatu saat anda akan memerlukannya, misalnya untuk melihat versi server PHP, lokasi file-file konfigurasi, dll.

Aturan Penulisan Kode PHP

Masih ingat kan? Kalau kode-kode PHP anda akan disisipkan di antara kode-kode HTML. Sebagai akibatnya, PHP dan HTML akan sama-sama kita tulis dalam bentuk teks biasa. Kode PHP anda (misalnya dalam contoh di bawah ini  adalah sebuah halaman yang menampilkan kata-kata “Anda berada di situs Prothelon!”) akan berada di sela-sela kode-kode dalam sebuah file HTML yang berekstensi .php, bukan .htm atau .html seperti biasanya.

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.


Contoh halaman dari penjelasan tersebut adalah sebagai berikut :

<html>
<head>
<title> Contoh Halaman PHP </title>
</head>
<body>
<font color="blue">PHP kode saya akan membuat halaman ini menampilkan:</font>
<p>
  <?php
  print ("Anda berada di situs Prothelon!");
  ?>
</body>
</html> 
Nah, perhatikan contohdi atas. Anda mungkin sudah mulai memahami cara kerja PHP dan HTML. HTML tetap diperlakukan sebagaimana HTML persis seperti HTML tanpa kode PHP, tetapi semua kode yang berada di antara tag akan dianggap kode PHP dan diproses oleh server PHP.

Ingat kan? Hasil output dari proses PHP itu yang akan ditampilkan oleh HTML ke browser. Perhatikan bahwa jika anda menyimpan file dengan ekstensi .htm/html, maka browser juga akan muncul akan menampilkan juga tag php namun tidak memprosesnya, sehingga muncul seperti ini:

<?php  
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>


Sedangkan jika anda menyimpan dalam ekstensi .php, maka yang muncul hanya:
Anda berada di situs Prothelon!
Gitu….



Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Cara Penulisan Kode PHPSetelah anda memahami bagaimana sebuah kode PHP dan HTML dikawinkan dan diproses, sekarang saatnya bagi anda untuk mempelajari aturan-aturan dasar penulisan sintaks PHP. Aturan-aturan dasarnya secara singkat adalah sebagai berikut:

Penamaan FileFile PHP anda harus disimpan dengan ekstensi .php (jika anda menemukan file dengan  ekstensi .php3 atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah). Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa. (Artinya kita ndak butuh editor khusus kalau kepepet, cukup notepad. Namun perlu diingat bahwa notepad tidak memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat melakukan debugging jika ada masalah dengan kode kita).

KomentarKomentar adalah bagian penting dalam kode PHP yang anda buat. Anda akan memerlukan komentar ini untuk membantu mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya. Anda harus membiasakandiri untuk menuliskan catatan tentang kode-kode anda dengan tag komentar, sehingga sifat manusiawi kita yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat anda perlu mereview kembali kode-kode yang pernah anda buat. Cara untuk membuat komentar yang tidak ingin anda tampilkan atau eksekusi adalah  dengan menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan “*/” jika perlu membuat komentar yang panjang:
<?php
// Baris ini akan diabaikan. Catatan untuk kita sendiri:
// Saya membuat script ini sambil
//Membaca, berenang dan menyelam.
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
/*
Tiga baris berikut ini juga akan diabaikan.
Dan jangan lupa untuk kembali ke situs ini setiap minggu
untuk melihat artikel/tutorial baru!
*/
?>

Permulaan Kode Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau cukup disingkat “<?” saja bila server anda mengijinkan...dan biasanya bisa).

Akhir Kode Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” di akhir blok kodenya.

Akhir Baris Program Setiap baris instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Artinya walaupun anda menuliskannya lebih dari 1 baris tetap akan dianggap satu baris instruksi program jika belum ada tanda titik koma (lihat contoh di penjelasan tanda kurung di bawah).

Tanda KurungTanda kurung akan banyak anda gunakan dalam kode PHP. Salah satu penggunaan yang sering dilakukan adalah dalam memanggil fungsi. Secara sederhana, setiap fungsi PHP akan berbentuk seperti ini ….
print ( );
"print" adalah nama fungsi dan informasi lain yang perlu ditambahkan pada fungsi tersebut akan anda tuliskandi dalam tanda kurung. Ingat..... jangan lupa untuk mengakhiri dengan tanda titik koma (kesalahan tidak mengakhiri dengan titik koma ini paling sering terjadi pada pemula). Oh iya, sebelum lupa, echo() juga memiliki kegunaan yang sama dengan print().
Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output lho. Sehingga, bagian kode berikut ini ...

<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>

... akan menghasilkan hal yang sama dengan kode berikut ini:

<?php print ("Anda berada di si
tus Prothelon!"); ?>

Saran saya, anda tetap menuliskan dengan menggunakan spasi, kurung dan tab secara wajar. Hal ini penting untuk mempermudah kita membaca program yang panjang. (Biasain yach…)


Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Gimana, masih semangat? Sudah siap menulis kode anda yang pertama? Yuk, datang lagi minggu depan untuk memulai.

Pengenalan PHP

Penjelasan sederhananya adalah bahwa PHP merupakan sebuah program tambahan yang ada dalam software web server anda. PHP bisa anda temukan di web server Apache, Microsoft IIS, dan server-server lainnya (dalam kasus phptriad, web server yang digunakan adalah Apache Web Server). PHP ini gampang dipelajari lho, sama seperti VB yang tutorial dasar-dasar VB nya juga bisa anda baca di prothelon.com ini.

Cara menggunakan PHP juga sangat mudah. Pada prinsipnya anda hanya perlu menyisipkan kode PHP ke dalam tag-tag HTML yang sudah ada di situs anda.
Cara bekerjanya secara singkat adalah seperti ini. Ketika ada yang mengakses web anda di halaman yang berisi kode PHP (tentunya dengan file berekstensi .php), server anda akan mengeksekusinya dan kemudian mengirimkan hasil eksekusinya ke web server untuk selanjutnya ditampilkan menggunakan kode HTML.
Itulah sebabnya anda perlu menginstal server anda sendiri untuk mengetes kode PHP anda secara lokal. Dalam hal ini, server merupakan otaknya dan fungsi browser hanyalah untuk menampilkan hasil output serverPHP ke PC klien, yaitu PC anda.
Ingat, PC anda tidak memerlukan tambahan khusus atau apapun untuk melihat hasil eksekusi kode PHP anda.
Mengapa?
Karena begini. Browser anda kan sudah mengerti dan bisa menampilkan bahasa HTML. Web server akan mengolah kode PHP anda dan menampilkan outputnya langsung dalam format HTML. HTML inilah yang dikirimkan ke browser anda. Jadi, hasil output PHP akan diterima melalui internet oleh browser anda dalam format standar HTML. Tentu saja browser anda tidak memerlukan tambahan apapun, karena dia tetap menjalankan tugasnya persis seperti saat menampilkan halaman web tanpa script PHP.
Anda juga perlu tahu bahwa sama seperti HTML, PHP merupakan sebuah bahasa script atau kalau jaman saya dulu sering disebut interpreter. Hal ini berarti kode tidak perlu di-compile sebelum digunakan. Kode yang kita buat hanya akan diproses saat diperlukan. Ini berbeda dengan bahasa pemrograman seperti C, VB maupun Delphi yang perlu di-compile (di-compile artinya di ubah dari bentuk text ke bentuk bahasa mesin yang bisa langsung dieksekusi oleh komputer, biasanya ekstensi filenya adalah EXE).
Konsekuensinya enak, anda menulis kode PHP dalam bentuk teks dan menyimpannya dalam bentuk teks juga. Tapi...... script PHP anda jadi memerlukan interpreter yaitu server PHP untuk mengeksekusi kode PHP yang masih dalam bentuk teks, sedangkan pada program hasil compile dalam bentuk executable file tidak memerlukan program lain untuk bisa dieksekusi. Server PHP ini adalah penerjemah kode PHP menjadi bahasa mesin yang dikenal oleh hardware komputer.
Oh ya, kalau anda memerlukan pendalaman lebih detil tentang sintak-sintaks PHP, maka anda bisa mengunjungi situs  php.net. Situs ini berfungsi sebagai pusat pengembangan dan dokumentasi resmi dari PHP (ingat kan, PHP itu sifatnya open source, jadi harus ada tempat berkumpul dan berkoordinasi buat para pengembangnya. (kebayang kalau ndak ada yang koordinasi, bakalan ribet banget tuh proses pengembangannya, iya kan?).
Php.net memiliki banyak materi referensi mengenai PHP dan berbagai macam tips yang dikirim para programmer dari seluruh penjuru dunia. PHP.net memiliki informasi yang sangat hebat dan mendalam mengenai PHP, tapi akan sangat mengerikan bagi pemula untuk langsung terjun ke sana. Itulah sebabnya situs ini dibuat, selain materi di sana sudah advance, yang bikin repot buat kita ya bahasa inggrisnya itu loh. Tapi jangan khawatir, di akhir tutorial ini kita akan membicarakan mengenai bagaimana cara untuk memanfaatkan situs php.net tersebut.

OK, sekarang kita sudah tahu mengenai PHP, so what gitu loh? Emang PHP bisa apaan aja sih ? Gini loh, PHP itu bisa:
  • Mengambil informasi dari form berbasis web dan menggunakannya untuk berbagai macam keperluan (menyimpan dalam database, membuat halaman berkondisi berdasarkan isi form, ngirimin e-mail, ngirim e-mail ke pacar secara otomatis saat ultah do’i, pokoknya macem-macemlah);
  • Autentikasi dan menelusuri pengunjung, artinya kita bisa tau pengunjung situs kita itu lebih senang ngeliat halaman yang mana;
  • Melayani halaman yang berbeda-beda tergantung pada penggunaan browser atau peralatan (misalnya kita bisa tahu pengunjung situs kita itu pake IE atau Firefox atau PDA dan memperlakukannya secara berbeda. Kebayangkan kalau layar sekecil PDA dicekokin halaman web standar yang gede?);
  • Menampilkan seluruh halaman situs kita dengan hanya menggunakan satu layout. Kalau halamannya statis, kita harus membuat satu layout untuk satu halaman bisa bete tuh;
Namun sebelum kita mempelajari penggunaan khusus PHP, seperti biasa, kita perlu mulai dari yang sederhana dulu. Diawali dengan cara membuat blok program PHP dengan skrip sederhana berikut.
Tolong tulis kode di bawah ini (yang berwarna merah itu) pake notepad aja yah. Terus simpan dengan nama prothelon.php. Jangan lupa saat menyimpan di kotak file name, nama file harus diapit dengan tanda kutip (“prothelon.php”) soalnya kalau tidak begitu, nanti ekstensinya akan jadi txt dan nama filenya jadi prothelon.php.txt. Skrip sederhana ini akan menampilkan tulisan:
“Anda berada di situs Prothelon!”
pada browser anda.
<?
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
Kata-kata dalam tanda kurung adalah teks yang akan di tampilkan oleh browser, sedangkan sisanya merupakan kode PHP.
Tag merupakan awal dan akhir skrip, sedangkan karya-karya anda harus diletakkan di tengahnya. Gimana, dah ngerti? OK dah.

Dalam artikel selanjutnya kita akan mempelajari aturan-aturan dasar dalam menulis kode PHP yang harus anda ketahui sebelum anda menulis skrip PHP pertama anda termasuk cara ngegabungin PHP sama HTML. Jadi Kembalilah minggu depan OK?

Konfigurasi Router Cisco

Untuk melakukan konfigurasi pertama kali pada router anda harus menyambungkan router tersebut dengan komputer anda menggunakan kabel console. Kemudian router tersebut bisa di konfigurasi melalui hyper terminal dengan setting default.

Berikut konfigurasi yang dapat kita lakukan:

Pada Router A:
Router A> ena /*masuk ke previleged mode
Router A # config t /*masuk ke global configuration mode
Router A (Config)# interface f0/0

/*masuk ke mode dimana kita bisa mengatur interface tertentu (dalam hal ini fast ethernet 0/0)
Router A (Config-If)# description Terhubung ke jaringan lokal
/*keterangan tentang terhubung kemanakah interface tersebut, untuk memudahkan kita untuk cepat mengambil tindakan ketika sesuatu terjadi
Router A (Config-If)# ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
/*setting ip address dan subnet mask
Router A (Config-If)# no shut
/*memerintahkan agar interface tersebut menyala (change state to up)
Router A (Config-If)# exit

Nah, ini untuk setting interface serial 2/0 yang terhubung dengan Router B,
Router A (Config)# interface s2/0
Router A (Config-If)# description Terhubung ke Router BRouter A (Config-If)# ip address 202.100.100.1 255.255.255.0Router A (Config-If)# no shut
Router A (Config-If)# endRouter A# sh run

/*melihat settingan yang sudah kita lakukan
Router A# copy run start
/*mengopi setting yang sudah kita lakukan ke dalam NVRAM (start-up config), sehingga ketika router tersebut di restart settingannya masih tetap sama.
Router A# exit
Router A> exit

Pada Router B:
Router B> ena
Router B # config t
Router B (Config)# interface f0/0Router B (Config-If)# description Terhubung ke jaringan lokalRouter B (Config-If)# ip address 192.168.2.1 255.255.255.0Router B (Config-If)# no shutRouter B (Config-If)# exit
Router B (Config)# interface s2/0
Router B (Config-If)# description Terhubung ke Router ARouter B (Config-If)# ip address 202.100.100.2 255.255.255.0Router B (Config-If)# clock rate 64000

/*Perlu dilakukan setting clock rate karena Router B menggunakan kabel DCE (ketika menghubungkan antara 2 router diperlukan kabel DTE dan DCE), angka 64000 merupakan default clock rate.
Router B (Config-If)# no shut
Router B (Config-If)# endRouter B# sh run
Router B# copy run startRouter B# exit
Router B> exit

Agar jaringan pada gambar diatas terkoneksi dengan baik (dapat dicoba dengan perintah ping), setelah setting router tersebut dilakukan masing-masing komputer perlu di set ip address dan default gatewaynya ke masing-masing router tersebut.

Kompie A:
Ip Address: 192.168.1.2
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 192.168.1.1 (Router A)

Kompie B:
Ip Address: 192.168.2.2
Subnet Mask: 255.255.255.0
Default Gateway: 192.168.2.1 (Router B)

Selain itu jangan lupa konfigurasi routing protocol pada kedua router tersebut (static ataupun dynamic seperti RIP, RIPv2, IGRP, OSPF, EIGRP,IS-IS, dsb).

That's all. Semoga informasi ini membantu. Saran dan kritik atau pun tambahan saya terima dengan senang hati.

Konfigurasi Wireless Router Linksys

Saya posting tutorial ini berdasarkan pengalaman saya yang sudah berhasil konfigurasi wireless di rumah sendiri. Jika anda ingin mengkonfigurasi juga ikuti langkah berikut
Pertama – tama anda harus mengerti topologi agar internet di rumah anda bisa di sharing dan dibuat wireless.Topologinya adalahsebagai berikut :
JIka sudah mengenal alat alat seperti topologi di atas, selanjutnya tahap mengkonfigurasikan router wireless anda. Konfigurasinya cukup mudah,,,anda hanya perlu beberapa langkah saja untuk bisa membagi internet anda secara wireless.
  1. Hubungkan wireless router anda dengan modem melalui kabel UTP tipe straight.
  2. Hubungkan wireless router anda dengan PC / Laptop sehingga WR anda mudah untuk dikonfigurasi lebih lanjut.
  3. Setelah semua terkoneksi maka tes jaringan anda apakah sudah bisa koneksi ke internet ? untuk mengetesnya anda jalankan cmd prompt lalu test PING ke gateway, perlu diketahui WR anda sudah terset secara otomatis IP gateway dan IP DHCP, sehingga anda tidak perlu repot2 untuk set ip address, secara default IP gateway adalah 192.168.1.1 dan untuk DHCP 192.168.1.100 s/d 254 (disesuaikan dengan router masing2 )
  4. jika dari hasil PING tersebut reply maka dipastikan anda sudah terkoneksi dengan internet, namun jika gagal / RTO anda perlu mengecek ulang apakah koneksi sudah benar, jika sudah benar tapi belum konek juga, cobalah restart masing2 alat sesuai dengan urutan sebagai berikut : DSL MODEM, Router, PC
  5. untuk dapat menkonfigurasi WR anda, buka browser anda dan masukan alamat gateway router yaitu 192.168.1.1 . Maka akan tampil settingan dari wireless router. banyak sekali yang bisa anda konfigurasi diantaranya autentikasi password agar tidak sembarang user dapat mengakses wireless kita, Security mode, IP Static, memblock user / PC, dan lain lain.
Oke sampai disini konfigurasi dari wireless router. Sekarang anda dapat menikmati internet dengan wireless dimana saja asal masih dalam jangkauan Wireless Router anda.
Selamat Menikmati…

Minggu, 31 Oktober 2010

Apa yang Anda akan membutuhkan untuk melakukan langkah-langkah ini adalah
  1. A Windows 98 CD A Windows 98 CD
  2. A Computer with CD-ROM access Sebuah Komputer dengan akses CD-ROM
To start this Windows install. Untuk mulai menginstal Windows. First check that the first boot device in your system BIOS is set to the  CD-ROM Drive. Pertama, cek apakah perangkat boot pertama di BIOS sistem Anda diatur ke CD-ROM Drive.
( To find out how to access the BIOS please refer to your motherboard manual or the manufacturer of your computer. (The system bios can usually be entered on boot, usually by pressing the F1, F2, F8, F10 or DEL key. Make sure you save the settings before exiting)) (Untuk mengetahui bagaimana untuk mengakses BIOS silahkan lihat manual motherboard anda atau produsen komputer Anda.. (Sistem ini dapat bios biasanya dimasukkan ketika boot, biasanya dengan menekan F1, F2, F8, F10 atau tombol DEL Pastikan Anda menyimpan pengaturan sebelum keluar))
If you are unsure or don't want to enter the BIOS then just test the computer by putting the CD-ROM in the drive and rebooting the computer. Jika Anda tidak yakin atau tidak ingin untuk masuk ke BIOS maka hanya menguji komputer dengan menempatkan CD-ROM dalam drive dan reboot komputer. This is the recommended way to install windows. Ini adalah cara yang direkomendasikan untuk menginstal windows.
You will know that your computer will/has booted of CD-ROM when the following screen appears. Anda akan tahu bahwa komputer Anda akan / telah boot dari CD-ROM ketika layar berikut akan muncul.
PART 1 BAGIAN 1
To begin the Windows 98 install select Option 2 (Boot from CD-Rom) Untuk memulai Windows 98 menginstal pilih Option 2 (Boot dari CD-Rom)


The following screen will appear next. Layar berikut akan muncul berikutnya. Select Option 1. Pilih Opsi 1. (Start Windows 98 Setup from CD-ROM) (Start Windows 98 Setup dari CD-ROM)
Your CD-ROM driver will now install, be patient this may take a few moments. driver CD-ROM Anda sekarang akan menginstal, bersabarlah ini mungkin memerlukan beberapa saat.
Now press Enter to continue, or F3 to exit. Sekarang tekan Enter untuk melanjutkan, atau F3 untuk keluar.
Setup will now perform checks on your system, press Enter to continue. Setup akan melakukan pemeriksaan pada sistem anda, tekan Enter untuk melanjutkan.
Next Scandisk will run, let this complete or setup. Next Scandisk akan berjalan, biarkan ini lengkap atau setup.
Now setup will copy important files for the install. Sekarang setup akan menyalin file penting untuk menginstal.
PART 2 BAGIAN 2
Setup has now begun, the mouse should now be active, press Continue to proceed. Setup telah dimulai, mouse sekarang harus aktif, tekan Lanjut untuk melanjutkan. If you have a change of mind then press Exit Setup. Jika Anda memiliki perubahan pikiran kemudian tekan Pengaturan Keluar. If the mouse is not active press "ENTER" on the keyboard. Jika mouse tidak "aktif tekan" ENTER pada keyboard.
The wizard will now start. Wizard sekarang akan mulai. Be patient this may take a few moments. Jadilah pasien ini mungkin memerlukan beberapa saat.
Now select the directory you wish to install Windows into. Sekarang pilih direktori anda ingin menginstal Windows ke. By default C:\Windows will be selected. Secara default C: \ Windows akan dipilih. You can change this, but it is not advised. Click on Next to Continue. Anda dapat mengubah ini, tetapi tidak disarankan. Klik Next untuk Lanjutkan.
Setup will now prepare the directory, be patient this may take a moment. Setup akan menyiapkan direktori, menjadi pasien ini mungkin memerlukan beberapa saat.
Setup now checks disk space. Setup cek ruang disk.
What do you wish to install. Apa yang Anda ingin menginstal. We recommend Typical, which is the default. Kami menyarankan khas, yang menjadi defaultnya. So click Next to continue. Jadi klik Next untuk melanjutkan.
Windows Components to be installed will now be listed. Komponen Windows akan diinstal sekarang akan terdaftar. Leave at default and press Next. Tinggalkan di default dan tekan Next.
If a Network card has been detected the following will appear. Fill in the details and click Next. Jika kartu jaringan telah terdeteksi berikut akan muncul rincian. Isi dan klik Next.
Now your country settings, select as needed and then press Next. Sekarang pengaturan negara Anda, pilih sesuai kebutuhan dan kemudian tekan Next.
Windows will now copy files, this will take sometime. Sekarang Windows akan menyalin file, ini akan mengambil kadang-kadang. Be patient Bersabar

PART 3 BAGIAN 3

After sometime you will be prompted to restart, Windows will do it itself, you can click on Restart Now to quicken the process. Setelah beberapa lama Anda akan diminta untuk restart, Windows akan melakukannya sendiri, anda dapat klik Restart Sekarang untuk mempercepat proses.


The CD-ROM boot menu will appear. Menu boot CD-ROM akan muncul. Select option 1 (Boot from Hard Disk) Pilih opsi 1 (Boot dari Hard Disk)


Booting for first time screen will appear. Layar boot untuk pertama kalinya akan muncul.


Now enter your name, company is optional. Sekarang masukkan nama Anda, perusahaan adalah opsional. Click on Next to continue. Klik Next untuk melanjutkan.


Now the License Agreement. Sekarang Perjanjian Lisensi. Read and if you agree click on "I accept the Agreement" and click next. Membaca dan jika anda setuju klik "Saya menerima Perjanjian" dan klik next. If you select ""I don't accept the Agreement" then setup will end. Jika Anda memilih "" Saya tidak menerima Perjanjian "maka setup akan berakhir.


Now input your product key or certificate authenticity code. This is 16 digits and is located on the back of your CD case or on the Windows 98 Book. Sekarang masukan kunci produk atau sertifikat keaslian kode. Ini adalah 16 digit dan terletak di belakang kasus CD atau pada Windows 98 Book. If you have an OEM computer then it could be on the side or back of your computer. Jika Anda memiliki komputer OEM maka bisa di samping atau belakang komputer Anda. Click next to continue. Klik next untuk melanjutkan.


Next click on Finish. Selanjutnya klik pada Finish.

PART 4 BAGIAN 4

Setup will now finalize the hardware and install settings. Setup akan merampungkan hardware dan menginstal pengaturan.


Plug and Play Devices..... Plug and Play Devices .....


Your computer will prompt to restart.... Komputer Anda akan meminta untuk restart ....


The CD boot menu will appear. Menu boot CD akan muncul. Select option 1 (Boot from Hard Disk) and press enter. Pilih opsi 1 (Boot dari Hard Disk) dan tekan enter.


Windows is booting. Windows booting.


and continuing the install of devices. dan melanjutkan instalasi perangkat.


PART 5 BAGIAN 5
Now select your date/time settings, using the down arrow beside GMT -0800. Sekarang pilih tanggal / pengaturan waktu, menggunakan panah bawah di samping GMT -0800.


Once selected click on apply and then OK. Setelah dipilih klik pada berlaku dan kemudian OK.


Windows will continue to setup Windows items. Windows akan terus item setup Windows.


The computer will now need restarted again. Komputer sekarang akan perlu ulang lagi.


PART 6 BAGIAN 6
The CD-ROM boot menu will appear. Menu boot CD-ROM akan muncul. Select Option 1 (Boot from Hard Disk) and press enter. Pilih Opsi 1 (Boot dari Hard Disk) dan tekan enter.


Windows will continue to load. Windows akan terus beban.


and update System Settings. dan memperbarui Sistem Pengaturan.


At long last you have arrived at the desktop. Akhirnya anda telah tiba di desktop.


If you are lucky you will have no drivers to install, but chances are the next step will be to install them. Jika Anda beruntung Anda akan memiliki driver untuk menginstal, namun kemungkinan langkah berikutnya adalah untuk menginstal mereka. Check out device manager for unknown devices, likely items are Network Cards, Sound Cards, Printers, Scanners, Graphics Cards, Digital Cameras, plus  any other item you have. Check out manajer perangkat untuk perangkat yang tidak dikenal, item mungkin adalah Kartu Jaringan, Sound Card, Printer, Scanner, Kartu Grafis, Digital Kamera, ditambah item lain yang anda miliki.